Selamat Datang di Portal Pendidikan

Wisata Baturraden


Pintu Gerbang Baturraden
Pada hari Rabu, 23 Mei 2012 Prima Kajen Tour berkunjung ke Baturraden, sebuah lokasi obyek wisata yang terletak di Kab. Banyumas. Misteri Legenda dibalik Pesona alam Baturraden, adalah Misteri legenda cerita rakyat tentang asal muasal nama sebuah objek wisata Baturraden, hingga saat ini masih diyakini oleh masyarakat sekitar Baturaden.


Cerita ini mengisahkan seorang pembantu (batur) di sebuah kadipaten. Pembantu itu bernama Suta. Tugas utama Suta adalah merawat kuda milik sang Adipati. Selesai mengerjakan tugasnya biasanya Suta berjalan-jalan di sekitar kadipaten. Maksudnya untuk lebih mengenal tempat kerja yang baru baginya Suatu sore ketika ia sedang berjalan-jalan di sekitar tempat pemandian, ia dikejutkan oleh jertian seorang wanita.

Di depan Patung Baturraden
Suta segera mencari arah jeritan tadi. Akhirnya ia tiba di dekat sebuah pohon besar. Dilihatnya putri adipati menjerit-jerit di bawah pohon itu. Di dekatnya, seekor ular raksasa menggelantung, mulutnya menganga siap menelan putri tersebut. Suta sendiri sebenarnya takut melihat ular sebesar itu. Namun ia sangat kasihan melihat sang putri yang pucat dan ketakutan. Timbul keberaniannya untuk membunuh ular tersebut. Diambilnya bambu yang cukup besar, dipukulnya kepala ular itu berkali-kali. Ular tadi menggeliat-geliat kesakitan, tak lama kemudian ular itu diam tak bergerak. Mati.
“Terima kasih, Kang Suta. Kamu telah menyelamatkan jiwaku.”
“Itu sudah menjadi tugas saya. Apalagi hamba ini abdi Sang Adipati, ayah Tuan Putri,” sahut Suta.


Kemudian Sang Putri dan Suta pergi meninggalkan tempat itu menuju kadipaten. Sejak kejadian itu Sang Putri semakin akrab dengan Suta. Bahkan keduanya punya rencana mengikat hubungan itu dalam suatu pernikahan. Rencana itu diketahui sang Adipati, maka marah sang Adipati.
“Dia hanya seorang batur! Kamu seorang raden, putri Adipati. Kamu tidak boleh menikah dengan batur itu!”


Foto Bersama Menuju Lokasi Baturraden
Sang Putri sangat sedih mendengar kata-kata ayahnya. Apalagi dia mendengar kabar bahwa Suta dimasukkan penjara bawah tanah. Kesalahannya karena berani melamar putri sang Adipati. Di dalam penjara ternyata Suta tidak diberi makan atau minum, bahkan ruang penjara itu digenangi air setinggi pinggang suta. Akibatnya Suta terserang penyakit demam. Mendengar kabar keadaan Suta yang semacam itu, Sang Putri bertekad membebaskan Suta.


“Emban, aku harus bisa membebaskan Kang Suta. Kasihan dia, dahulu dia telah menolong aku. Aku berutang nyawa kepadanya. Bantulah aku, Emban,” kata Putri pada pengasuhnya.



Emban itu mengetahui perasaan putri kepada Suta. Dia juga iba mendengar Suta yang mulai sakit di penjara. Maka, emban itu diam-diam menyelinap ke penjara bawah tanah. Dia membebaskan Suta dan membawa ke suatu tempat. Di situ Sang Putri telah menunggu dengan seekor kuda. Sang Putri pergi bersama Suta dengan menunggang kuda tersebut. Dalam perjalanan, keduanya menyamar sebagai orang desa, sehingga tidak dikenali orang lagi.


Setelah melakukan perjalan cukup jauh, sampailah keduanya di tepi sebuah sungai. Mereka beristirahat sejenak. Putri merawat Suta yang masih sakit. Berkat kesabaran dan perawatan Sang Putri, Suta akhirnya sembuh. Mereka kemudian menikah dan hidup menetap di tempat tersebut. Tempat itu kemudian disebut Baturaden. Batur artinya pembantu, raden artinya keturunan bangsawan. Baturaden sampai sekarang menjadi tempat wisata yang menarik. Terletak di kaki Gunung Slamet di daerah Purwokerto, Jawa Tengah.

Baturraden adalah sebuah tempat wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Sekitar tahun 2007 Baturraden menjadi misteri dengan bencana berdarah, terputusnya jembatan merah yang menghubungkan akses ke lokasi wisata dengan banyak memakan korban. Namun tidak berselang lama dari kejadian tersebut, Baturraden kembali asri dan enak untuk dinikmati.

Baturraden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng sebelah selatan Gunung Slamet. Letak Baturraden tepat di lereng gunung sehingga kawasan tersebut memiliki hawa yang sangat sejuk dan cenderung sangat dingin terutama di malam hari.



Disekitar objek wisata Baturraden banyak berdiri hotel dan vila, hampir mirip-mirip Puncak Bogorlah, bagi yang sering berlibur di Puncak bisa membayangkan suasananya hampir sama. di Baturraden ini ada beberapa obyek yang dapat dikunjungi seperti :


Pancuran Telu dan Pancuran Pitu Baturraden, yang letaknya bersebelahan adalah Pemandian air panas yang yang mengandung belerang. Dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

Bumi Perkemahan, Merupakan camping ground yang sering dimanfaatkan oleh para pecinta alam dan penikmat kegiatan out bond. Pernah digunkan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Nasional Gerakan Pramuka se-Indonesia pada tahun 2001.

Taman Kaloka Widya Mandala, Baturraden atau Wisata Pendidikan Wanasuka Baturraden merupakan kebun binatang sekaligus sebagai tempat wisata edukasi yang diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Banyumas H. Djoko Sudantoko pada tanggal 17 mei 1995.
Di Taman Kaloka Widya Mandala Baturraden terdapat berbagai macam binatang yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri seperti dari Australia, Asia dan Belanda.

Pemandian Air Panas, Curug Ceheng, Wahana Wista Lembah Combong dan Telaga Sunyi yang benar-benar sunyi namun menyuguhan keindahan lukisan alam yang sangat menagjubkan.
Baturraden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 15 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturraden. Jika ingin lebih praktis wisatawan dapat menggunakan taksi. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati   karena jalan yang menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat.
Baturraden adalah keindahan yang memancar dari lereng Gunung Slamet. Gunung Slamet dengan lereng-lerengnya yang landai, menawarkan panorama alam yang indah, dan udara yang segar.
tak hanya menyimpan panorama alam yang molek, tetapi juga cerita rakyat tentang Raden Kamandaka, atau Lutung Kasarung yang cukup akrab di masyarakat Indonesia.



Berwisata ke Baturraden tidak sampai membuat kantong kita bolong karena dari tiket masuk (Rp.8.000) makanan, jajanan, souvenir, oleh-oleh sampai Hotel dan Villanya (mulai dari Rp.200.000an) masih relatif murah dan terjangkau.


Hanya saja hati-hati buat yang sedang memadu kasih (Pacaran), konon karena legenda cerita diatas, tentunya bagi yang masih mempercayai misteri tersebut maka disinyalir hubungan cintanya akan putus atau tidak sampai ke Pernikahan ( Wallahualam…)

Sekian.... saya mau nyusul rombongan.......
Share this post :

PAPAN PENGUMUMAN

Statistik Blog

 
Support : dzulAceh | DownloadRPP | BerintaNanggroe
Copyright © 2015. SUARA PRIMA - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by dzulAceh
Proudly powered by Blogger