Selamat Datang di Portal Pendidikan

Prima Tour ke Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu tempat wisata yang termasuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia versi lama. Ssst, jangan komplain ya kalau Candi Borobudur tidak termasuk dalam New Seven Wonder. Bagi saya, Candi Borobudur masih tetap masuk dalam hitungan Tujuh Keajaiban Dunia.

Transportasi Menuju Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di kawasan desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kota Magelang. Dulu, wilayah ini masuk ke dalam kecamatan Muntilan. Tapi karena Borobudur memiliki potensi wisata yang bagus, Borobudur naik tingkat menjadi kecamatan tersendiri lepas dari Muntilan. Saya sudah pernah berkunjung ke Candi Borobudur sebanyak dua kali. Yaitu waktu liburan SMPN Margoyoso waktu saya masih sekolah  dan PRIMA Tour Kelas IX MTs. Al-Hikmah tahun pelajaran 2009/2010
Untuk mencapai tempat wisata Candi Borobudur, pilihan yang bisa dipakai ada dua. Yang pertama ikutan paket tour wisata. Wisatawan tinggal duduk manis nanti bus wisata sampai sendiri ke tempat wisata di Jawa Tengah tersebut. Cara yang kedua untuk liburan ke Candi Borobudur adalah ala backpacker dengan naik kendaraan umum. Wisatawan bisa naik kereta api maupun bus kota. Lalu lanjut naik ojek sebelum sampai ke kawasan wisata Candi Borobudur.

Jalan-jalan di Pelataran Candi Borobudur
Sebelum mencapai loket pembelian karcis Candi Borobudur, wisatawan akan melewati pasar tradisional yang dibangun pengelola Candi Borobudur dan warga. Beragam kerajinan rakyat dan jajanan tradisional dijual disana. Mulai dari kaos dagadu, patung Budha emas, lukisan dari bambu, kerajinan perak dan tembaga, gudeg Jogja, dan masih banyak lagi. Saran saya, begitu sampai lokasi Candi Borobudur, tahan dulu keinginan berbelanja. Nanti ada waktunya borong oleh-oleh khas Candi Borobudur setelah capek naik stupa Borobudur.

Sejujurnya, liburan ke Candi Borobudur membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Wisawatan dipaksa untuk menguras energi mereka selama berjalan menuju pelataran Candi Borobudur, naik tangga ke altar Candi Borobudur, mendaki tingkatan demi tingkatan stupa, dan berfoto narsis di puncak Candi Borobudur. Oleh karena itu, bagi kakek dan nenek yang sedang menderita ostheoporosis disarankan jangan liburan ke Candi Borobudur. Kasihan nanti penyakitnya malah jadi makin parah.

Mendaki ke Puncak Stupa Candi Borobudur
Oke, ambil napas dulu lalu naik tahap demi tahap ke puncak stupa Candi Borobudur. Menurut buku panduan wisata yang saya beli, tingkatan Candi Borobudur ada tiga. Secara detail saya tidak hapal istilah-istilah agama Budha. Yang saya tahu, tingkat pertama diisi oleh relief yang menggambarkan tingkah laku manusia yang terkait duniawi dan bendawi. Lalu relief tingkat kedua sudah lebih mengarah ke kehidupan agama walau masih ada unsur duniawi. Dan relief pada tingkat ketiga tidak ada lagi nafsu, yang ada adalah keinginan mencapai nirwana.

Bagian paling menarik dari liburan ke Candi Borobudur adalah saat berada di stupa paling besar yang ada di puncak Candi Borobudur. Dari bagian paling tinggi Candi Borobudur ini kita bisa melihat panorama alam sekitar Candi Borobudur, termasuk Gunung Merapi yang tahun kemarin meletus dengan dahsyat. Candi Borobudur dan Gunung Merapi seolah menjadi satu kawan. Kita bisa mengabadikan gambar tempat wisata yang menarik disini.

Eh, ada mitos yang berlaku untuk para wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur. Kalau seseorang bisa menyentuh bagian tubuh Budha yang akan di dalam stupa dan menyempatkan make a wish, maka segala keinginannya bisa terkabulkan. Benar atau nggak mitos tersebut masih belum pasti. Nyatanya, banyak wisatawan yang melakukan tradisi tersebut waktu naik ke puncak Candi Borobudur. Tertarik pengen menyentuh tubuh Budha? Ayo liburan ke Candi Borobudur!

Menurut sejarah Candi Borobudur dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad ke-8. Menurut legenda Candi Borobudur dibangun oleh seo...rang arsitek bernama Gunadharma, namun kebenaran berita tersebut secara hirtoris belum diketahui secara pasti.

Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun.

Sedangkan ketika dilihat dari udara, bentuk Candi Borobudur mirip dengan teratai. Teratai memang salah satu dari simbol-simbol yang dipakai dalam penghormatan (puja) agama Buddha, melambangkan kesucian, mengingatkan umat Buddha untuk senantiasa menjaga pikiran dan hati tetap bersih meski berada di lingkungan yang tidak bersih.

Tahun 1930-an W.O.J. Nieuwenkamp pernah memberikan khayalan ilmiah terhadap Candi Borobudur. Didukung penelitian geologi, Nieuwenkamp mengatakan bahwa Candi Borobudur bukannya dimaksud sebagai bangunan stupa melainkan sebagai bunga teratai yang mengapung di atas danau. Danau yang sekarang sudah kering sama sekali, dulu meliputi sebagian dari daerah dataran Kedu yang terhampar di sekitar bukit Borobudur. Foto udara daerah Kedu memang memberi kesan adanya danau yang amat luas di sekeliling Candi Borobudur.

Menurut kitab-kitab kuno, sebuah candi didirikan di sekitar tempat bercengkeramanya para dewa. Puncak dan lereng bukit, daerah kegiatan gunung berapi, dataran tinggi, tepian sungai dan danau, dan pertemuan dua sungai dianggap menjadi lokasi yang baik untuk pendirian sebuah candi.

Yang menarik dari Candi Borobudur adalah nama arsiteknya, yang bernama Gunadharma. Tapi siapakah Gunadharma?
Tidak ada catatan sejarah mengenai tokoh bernama Gunadharma ini. Diperkirakan Gunadharma merupakan simbol dari nama seseorang yang punya intelektual luar biasa. Ada anggapan bahwa Candi Borobudur dibangun dengan bantuan 'makhluk lain'.

Bahan dasar penyusun Candi Borobudur adalah batuan yang mencapai ribuan meter kubik jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram. Hebatnya, untuk merekatkan batu tidak digunakan semen. Antarbatu hanya saling dikaitkan, yakni batu atas-bawah, kiri-kanan, dan belakang-depan. Bila dilihat dari udara, maka bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya relatif simetris. Kehebatan lain, di dekat Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon. Ternyata Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam satu garis lurus.

Candi Borobudur merupakan candi Budha, terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra.
Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti... kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur berarti Biara di atas bukit. Sementara menurut sumber lain berarti sebuah gunungyang berteras-teras (budhara), sementara sumber lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi. Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat.

Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.

* Kamadhatu, bagian dasar Borobudur, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu.

* Rupadhatu, empat tingkat di atasnya, melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka.
* Arupadhatu, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang. Melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk.
* Arupa, bagian paling atas yang melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.

Setiap tingkatan memiliki relief-relief yang akan terbaca secara runtut berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, bermacam-macam isi ceritanya, antara lain ada relief-relief tentang wiracarita Ramayana, ada pula relief-relief cerita jātaka. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Seorang budhis asal India bernama Atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut “The Lamp for the Path to Enlightenment” atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Salah satu pertanyaan yang kini belum terjawab tentang Borobudur adalah bagaimana kondisi sekitar candi ketika dibangun dan mengapa candi itu ditemukan dalam keadaan terkubur. Beberapa mengatakan Borobudur awalnya berdiri dikelilingii rawa kemudian terpendam karena letusan Merapi. Hal tersebut berdasarkan prasasti Kalkutta bertuliskan ‘Amawa’ berarti lautan susu. Kata itu yang kemudian diartikan sebagai lahar Merapi, kemungkinan Borobudur tertimbun lahar dingin Merapi. Desa-desa sekitar Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo terdapat aktivitas warga membuat kerajinan. Selain itu, puncak watu Kendil merupakan tempat ideal untuk memandang panorama Borobudur dari atas. Gempa 27 Mei 2006 lalu tidak berdampak sama sekali pada Borobudur sehingga bangunan candi tersebut masih dapat dikunjungi.

Sejarah Candi Borobudur

Sekitar tiga ratus tahun lampau, tempat candi ini berada masih berupa hutan belukar yang oleh penduduk sekitarnya disebut Redi Borobudur. Untuk pertama kalinya, nama Borobudur diketahui dari naskah Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, disebutkan tentang biara di Budur. Kemudian pada Naskah Babad Tanah Jawi (1709-1710) ada berita tentang Mas Dana, seorang pemberontak terhadap Raja Paku Buwono I, yang tertangkap di Redi Borobudur dan dijatuhi hukuman mati. Kemudian pada tahun 1758, tercetus berita tentang seorang pangeran dari Yogyakarta, yakni Pangeran Monconagoro, yang berminat melihat arca seorang ksatria yang terkurung dalam sangkar.Pada tahun 1814, Thomas Stamford Raffles mendapat berita dari bawahannya tentang adanya bukit yang dipenuhi dengan batu-batu berukir. Berdasarkan berita itu Raffles mengutus Cornelius, seorang pengagum seni dan sejarah, untuk membersihkan bukit itu. Setelah dibersihkan selama dua bulan dengan bantuan 200 orang penduduk, bangunan candi semakin jelas dan pemugaran dilanjutkan pada 1825. Pada 1834, Residen Kedu membersihkan candi lagi, dan tahun 1842 stupa candi ditinjau untuk penelitian lebih lanjut.

Nama Borobudur

Mengenai nama Borobudur sendiri banyak ahli purbakala yang menafsirkannya, di antaranya Prof. Dr. Poerbotjoroko menerangkan bahwa kata Borobudur berasal dari dua kata Bhoro dan Budur. Bhoro berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti bihara atau asrama, sedangkan kata Budur merujuk pada kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Pendapat ini dikuatkan oleh Prof. Dr. WF. Stutterheim yang berpendapat bahwa Borobudur berarti Bihara di atas sebuah bukit.

Prof. JG. De Casparis mendasarkan pada Prasasti Karang Tengah yang menyebutkan tahun pendirian bangunan ini, yaitu Tahun Sangkala: rasa sagara kstidhara, atau tahun Caka 746 (824 Masehi), atau pada masa Wangsa Syailendra yang mengagungkan Dewa Indra. Dalam prasasti didapatlah nama Bhumisambharabhudhara yang berarti tempat pemujaan para nenek moyang bagi arwah-arwah leluhurnya. Bagaimana pergeseran kata itu terjadi menjadi Borobudur? Hal ini terjadi karena faktor pengucapan masyarakat setempat.

Pembangunan Candi Borobudur

Candi Borobudur dibuat pada masa Wangsa Syailendra yang Buddhis di bawah kepemimpinan Raja Samarotthungga. Arsitektur yang menciptakan candi, berdasarkan tuturan masyarakat bernama Gunadharma. Pembangunan candi itu selesai pada tahun 847 M. Menurut prasasti K...ulrak (784M) pembuatan candi ini dibantu oleh seorang guru dari Ghandadwipa (Bengalore) bernama Kumaragacya yang sangat dihormati, dan seorang pangeran dari Kashmir bernama Visvawarman sebagai penasihat yang ahli dalam ajaran Buddis Tantra Vajrayana. Pembangunan candi ini dimulai pada masa Maha Raja Dananjaya yang bergelar Sri Sanggramadananjaya, dilanjutkan oleh putranya, Samarotthungga, dan oleh cucu perempuannya, Dyah Ayu Pramodhawardhani.

Sebelum dipugar, Candi Borobudur hanya berupa reruntuhan seperti halnya artefak-artefak candi yang baru ditemukan. Pemugaran selanjutnya oleh Cornelius pada masa Raffles maupun Residen Hatmann, setelah itu periode selanjutnya dilakukan pada 1907-1911 oleh Theodorus van Erp yang membangun kembali susunan bentuk candi dari reruntuhan karena dimakan zaman sampai kepada bentuk sekarang. Van Erp sebetulnya seorang ahli teknik bangunan Genie Militer dengan pangkat letnan satu, tetapi kemudian tertarik untuk meneliti dan mempelajari seluk-beluk Candi Borobudur, mulai falsafahnya sampai kepada ajaran-ajaran yang dikandungnya. Untuk itu dia mencoba melakukan studi banding selama beberapa tahun di India. Ia juga pergi ke Sri Langka untuk melihat susunan bangunan puncak stupa Sanchi di Kandy, sampai akhirnya van Erp menemukan bentuk Candi Borobudur. Sedangkan mengenai landasan falsafah dan agamanya ditemukan oleh Stutterheim dan NJ. Krom, yakni tentang ajaran Buddha Dharma dengan aliran Mahayana-Yogacara dan ada kecenderungan pula bercampur dengan aliran Tantrayana-Vajrayana.

Penelitian terhadap susunan bangunan candi dan falsafah yang dibawanya tentunya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, apalagi kalau dihubung-hubungkan dengan bangunan-bangunan candi lainnya yang masih satu rumpun. Seperti halnya antara Candi Borobudur dengan Candi Pawon dan Candi Mendut yang secara geografis berada pada satu jalur.

Materi Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan candi terbesar kedua setelah Candi Ankor Wat di Kamboja. Luas bangunan Candi Borobudur 15.129 m2 yang tersusun dari 55.000 m3 batu, dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu rata-rata 25 cm X 10 cm X 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500 km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel masing-masing 2 meter. Jika rangkaian relief itu dibentangkan maka kurang lebih panjang relief seluruhnya 3 km. Jumlah tingkat ada sepuluh, tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar, sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh bangunan candi berjumlah 504 buah. Tinggi candi dari permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir.

Menurut hasil penyelidikan seorang antropolog-etnolog Austria, Robert von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal tata budaya pada zaman Neolithic dan Megalithic yang berasal dari Vietnam Selatan dan Kamboja. Pada zaman Megalithic itu nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Salah satunya yang ditemukan di Lebak Sibedug Leuwiliang Bogor Jawa Barat. Bangunan serupa juga terdapat di Candi Sukuh di dekat Solo, juga Candi Borobudur. Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun, termasuk di India. Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan Candi Borobudur yang merupakan kekhasan arsitektur Budhis di Indonesia.

Misteri seputar Candi Borobudur

Sampai saat ini ada beberapa hal yang masih menjadi bahan misteri seputar berdirinya Candi Borobudur, misalnya dalam hal susunan batu, cara mengangkut batu dari daerah asal sampai ke tempat tujuan, apakah batu-batu itu sudah dalam ukuran yang dikehendaki atau masih berupa bentuk asli batu gunung, berapa lama proses pemotongan batu-batu itu sampai pada ukuran yang dikehendaki, bagaimana cara menaikan batu-batu itu dari dasar halaman candi sampai ke puncak, alat derek apakah yang dipergunakan?. Gambar relief, apakah batu-batu itu sesudah bergambar lalu dipasang, atau batu dalam keadaan polos baru dipahat untuk digambar. Dan mulai dari bagian mana gambar itu dipahat, dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas? masih banyak lagi misteri yang belum terungkap secara ilmiah, terutama tentang ruang yang ditemukan pada stupa induk candi dan patung Budha, di pusat atau zenith candi dalam stupa terbesar, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha yang tidak sempurna yang hingga kini masih menjadi misteri.
Share this post :

+ komentar + 6 komentar

Anonim
14 November 2012 pukul 17.36

Myhossegroora Brian Cushing Jersey
J.J. Watt Youth Jersey
Owen Daniels Womens Jersey
sipsoffer

Anonim
20 Desember 2012 pukul 02.18

Evans is the Content Maven behind meryl's notes, eNewsletter Journal, and The Remediator Security Digest Shaking hands and carrying on a discussion is another but that is still shy of three After reviewing the plans of states and cities, I was under whelmed by the possible efforts they could contribute She is also the founder of, an interactive ezine, blog, and podcast for Christian women
If you are broke, be grateful for your health and other's prosperity Many hours later, he was awakened by a fearful sound - the roaring of a lionIf you just turned your printer on for the first time in a while or if the printer has been standing idle for a while, the printer will run through a series of diagnostic tests Be it in a parish as a parish priest or in an institute as an administrator of the institute

[url=http://www.texansfootballshop.com/]JJ Watt Blue Jersey[/url]
[url=http://www.broncosnflprostore.com/]Von Miller Authentic Jersey[/url]

Again, use your intuitionYou can have a second person hold the dog while you wash him if you're using an area too large to fence him in Consider this for a moment!So what is Free Will in the first place?Free Will is very simpleThe simple, softheaded strategy is pre-empting the attack through applying Challis's technology

[url=http://www.officialbearsjerseystore.com/]Julius Peppers Jersey[/url]

Anonim
24 Desember 2012 pukul 13.43

jrrdyajjf
http://www.woolrichitalystore.com/ woolrich bologna
http://www.mywoolrich.com/ woolrich
http://www.woolrichsitaly.com/ woolrich italia
http://www.woolrichsalecheap.com/ woolrich modelli
http://www.woolrichitalyshop.com/ woolrich eskimo
woolrich sito ufficiale
woolrich
outlet woolrich
woolrich outlet
woolrich bologna
[url=http://www.woolrichitalystore.com/]woolrich sito ufficiale[/url]
[url=http://www.mywoolrich.com/]woolrich outlet[/url]
[url=http://www.woolrichsitaly.com/]woolrich rosso[/url]
[url=http://www.woolrichsalecheap.com/]woolrich costo[/url]
[url=http://www.woolrichitalyshop.com/]woolrich eskimo[/url]

Anonim
26 Desember 2012 pukul 22.49

Today, designers offer such a variety of jersey display cases that everyone should be able to find units that perfectly fit their home or office decor I thank God that He allowed me to turn to the channel and hear those people talkingWake-up call-The need to be loved and accepted creeps into our financial livesHere are ten story-opening questions to get your started
3- Accept yourself for who you are, and as you are Whilst there is no sure fire route to commercial success, these processes improve the probability that good ideas will be generated and selected and that investment in developing and commercialising those ideas will not be wasted It's too easy to overcut Many people are wearing them and not just the basketball fans

[url=http://officialsteelersteamprostore.com/]Antonio Brown Jersey[/url]
[url=http://www.seahawksnflprostore.com/]Cheap Russell Wilson Jersey[/url]

You do not want to show up at the party empty handed, right? While you are checking out company policies, also glance at the shipping and handling charges That indeed is a pretty cool human feature and we all are thankful to have it, not that we all could use some more sleep, but it sure comes in handy I recognize this beyond a shadow of a doubtAnother method widely use is specialized collar that emits an odor (usually citronella) when the dog barks

[url=http://www.greenbaypackersteamproshop.com/]Randall Cobb Kids Jersey[/url]

Anonim
5 Januari 2013 pukul 16.52

[url=http://jlyfsh.co/1edF][b]ugg boots sale[/b][/url] IQVSDE
[url=http://myp.gp/1b7][b]sale ugg boots[/b][/url] KJSXTD
[url=http://9n3.info/wb][b]cheap uggs boots[/b][/url] KPVZDC
[url=http://www.swissedvsolutions.eu/12][b]Cheap Ugg Boots[/b][/url] YDIQYZ
[url=http://24h.to/cnl7][b]outlet ugg[/b][/url] AMQAFM

Anonim
19 Januari 2013 pukul 03.36

Cheap [URL=http://www.theychanel.com/#ddr dual chanel ]chanel purses[/URL] fc1v00 Sale UK, Want to buy Cheap chanel handbagss in UK,We sell cheap [URL=http://www.theychanel.com/#chanel rob dyrdek myspace ]chanel handbags[/URL] tp5s36 at big discount,fast delivery and fast Shipping,Buy Now!

Posting Komentar

PAPAN PENGUMUMAN

Statistik Blog

 
Support : dzulAceh | DownloadRPP | BerintaNanggroe
Copyright © 2015. SUARA PRIMA - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by dzulAceh
Proudly powered by Blogger