Selamat Datang di Portal Pendidikan

Kejadian-kejadian unik Ujian Nasional SMA Hari Pertama

UN hari pertama sudah dilaksanakan namun banyak sekali kejadian yang menghiasi. mulai dari bocoran soal sampe hal-hal yang unik berikut kutipan yang ane sampaikan disini.

1. UN dijaga Polisi dan TNI ( Kaya mau ada perang aja pak )




Vivanews- Anggota Komisi X DPR RI M Nasruddin menilai kehadiran aparat kepolisian dan TNI di lokasi Ujian Nasional (UN) dapat mengganggu psikologi siswa peserta ujian. Diapun meminta evaluasi pada terhadap distribusi naskah UN dan pengamanan UN.

Kesimpulan itu disampaikan Nasruddin setelah memantau pelaksanaan UN di SMA 4 Denpasar, Bali, Senin 16 April 2012. "Niatnya baik, tetapi di sisi lain pula kok pemrintah seperti tidak percaya kepada aparat di bawahnya," kata Nasruddin.

Kehadiran petugas sat UN, imbuh politisi Partai Golkar ini, harus dievaluasi karena dinilai berlebihan. Menurutnya, pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI begitu ketat. "Kelihatan seperti ada perang kecil-kecilan," katanya. 

Dia mengakui ada perbedaan pegawasan dan pelaksanaan UN antara daerah satu dengan daerah lainnya. Dia pun tidak menampik ada tujuan positif dari langkah pelibatan polisi dan TNI mengawal UN. Meski begitu, imbuhnya, pengambil kebijakan pun harus menimbang gangguan psikologis anak didik. 

Selain itu, dia pun meminta pengumpulan naskah UN di mapolsek atau kodim dan lainnya, dievaluasi. Jika memang nantinya ada persoalan di lapangan, imbuhnya, tinggal memperbaiki regulasi. 

"Kalau regulasi dan penegakan hukum berjalan baik sehingga ke depan tidak perlu polisi atau TNI lagi," tegas dia.

2. UN Dekat kandang sapi


Antara Bogor - Sejumlah siswa memakai masker saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMK Bhakti Insani, jalan Batu Tulis, Kota Bogor, Jabar, Senin (16/4). Ratusan siswa mengeluh dan terganggu konsentrasinya dalam mengerjakan soal UN dikarenakan bau tak sedap dari kotoran sapi yang kandangnya bersebelahan dengan sekolah tersebut.

3. Nyebrang jembatan menuju Sekolah


Media Indonesia - Dua siswa SMA Negeri 1 Sajira, Lebak, Banten, harus tertatih-tatih saat menyeberangi Sungai Cilaki melalui jembatan rusak yang hampir roboh di Kp Babakan Padik, Ds Sukanegara, Kec Muncang, Kab. Lebak, Banten, untuk mengikuti ujian nasional di sekolah mereka, Senin (16/4). Meski kondisinya sudah parah dan sangat membahayakan, jembatan yang rusak akibat diterjang banjir pada Januari 2012 lalu itu sampai sekarang belum juga diperbaiki.

4. Guru periksa murid pake Metal detector ( Kuatir ada Teroris kayanya )


YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak 309 siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta diperiksa menggunakan metal detector sebelum mengikuti ujian nasional, Senin (16/4/2012), di Yogyakarta. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengantisipasi peredaran kunci jawaban melalui telepon seluler. Razia dilakukan selama ujian nasional berlangsung hingga Kamis (20/4) mendatang.

Menjelang UN banyak beredar kunci-kunci jawaban palsu. Kunci-kunci jawaban tersebut biasanya disebarkan menggunakan telepon seluler

Pemakaian metal detector saat ujian nasional (UN) dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta mulai tahun ini. Sebelumnya, pemeriksaan hanya dilakukan secara manual.

Sejak pukul 05.45 sampai dengan pukul 07.30, para guru bersiap-siap di dua pintu gerbang sekolah. Mereka menggunakan satu metal detector di pintu gerbang belakang seklolah dan dua metal detector di depan pintu masuk gerbang sekolah.

Tas, kantung baju, dan pakaian-pakaian siswa diperiksa dgn metal detector. Sebanyak 109 telepon seluler milik siswa ditemukan dalam razia. Barang-barang tersebut kemudian dikumpulkan pihak sekolah.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Sadono mengatakan, menjelang UN banyak beredar kunci-kunci jawaban palsu. Kunci-kunci jawaban tersebut biasanya disebarkan menggunakan telepon seluler.

"Asal dapat kunci, siswa biasanya langsung menggunakan dan mereka akhirnya justru terjerumus, hasil UN mereka jelek. Peredaran kunci-kunci jawaban yang menyesatkan itu sekarang mudah sekali. Apalagi teknologi telepon seluler sekarang sudah canggih," kata dia.

Wah artikel ini masuk spotlight di lintas.me oke ane lanjutin ke fakta unik ujian nasional yang selanjutnya...cekidot!!!


5. Keliru bagikan Soal UN
Detik - SLB B Widya Bhakti Semarang menerima materi UN berupa 'listening' untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Pihak sekolah mengembalikan soal tersebut.

"Kemungkinan ini kesalahan sebagai manusia. Kami sudah laporkan ini," kata Kepala Sekolah SLB B Widya Bhakti, Sri Umbarwati, di kantornya, Jalan Supriyadi, Semarang, Senin (16/4/2012).

Beruntung, ujian Bahasa Inggris digelar Selasa (17/4) esok, sehingga soal salah sasaran itu bisa dikembalikan dan diganti soal jenis lainnya.

Mengenai teknis UN, kata Sri, tidak ada yang berbeda antara sekolah reguler ataupun SLB. Hanya soal untuk siswa SLB dibuat lebih mudah.

"Bobotnya dipermudah karena melihat kondisi murid-murid di sini," kata Sri.

Sri menambahkan sejak tahun 2004, pihaknya harus mengikutsertakan siswanya untuk Ujian Nasional. Tujuannya, agar para siswa tidak mendapatkan ijasah yang sejajar dengan ijazah C.

"Kalau kami bikin soal sendiri, takutnya ijazah mereka disamakan dengan C atau Tuna Grahita," ujar Sri.

Seorang siswa SLB B Widya Bhakti mengikuti UN di SLB Negeri, Jalan Elang Raya, Tembalang, Semarang, hingga Rabu (18/4). Senin ujian Bahasa Indonesia, Selasa (Bahasa Inggris), dan Rabu (Matematika).

6. Ujian Nasional di Kantor Polisi ( Asik yang ngawasi ujian Polisi neh )
Tempo - Empat siswa sekolah menengah kejuruan di Purbalingga, Jawa Tengah, terpaksa mengerjakan ujian nasional di Markas Kepolisian Resor Purbalingga pada hari ini, Senin, 16 April 2012. Saat ini empat siswa tersebut masih menjalani pemeriksaan terkait kasus pencurian. 

“Mereka diizinkan mengerjakan soal ujian dengan pengawalan aparat kepolisian di Mapolres Purbalingga,” ujar Kepala Subbagian Humas Polres Purbalingga, Ajun Komisaris Polisi Trasmaka.

Trasmaka mengatakan, empat siswa itu masing-masing berinisial AJ, SP, AT dan AS. “Dua orang tersangka kasus pencurian dan dua lainnya terlibat kasus penjembretan,” kata Trasmaka.

Ketua Panitia Ujian Nasional Kabupaten Purbalingga, Subeno, membenarkan ada empat siswa yang mengerjakan ujian nasional di Mapolres Purbalingga. “Meskipun sudah menjadi tersangka, kami tetap memperbolehkan mereka mengerjakan soal ujian,” katanya. Menurut dia, kesempatan yang diberikan itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Dia menambahkan, ujian yang diikuti keempat siswa sempat molor dari jadwal. Ujian seharusnya dimulai pukul 08.00, namun karena letak Mapolres jauh, keempat siswa itu baru mengerjakan soal pada pukul 09.00, atau terlambat satu jam. Empat siswa itu seharusnya mengikuti ujian di Karangmoncol yang jaraknya sekitar 40 kilometer dari Mapolres Purbalingga.

Subeno menambahkan, pihaknya akan meminta Polres memindah empat anak itu ke Polsek Karangmoncol agar tidak terlambat mengikuti ujian. “Mereka bisa mengerjakan bersamaan dengan murid lainnya,” katanya.

7. Ini gan yang Parah!! Pulang UN mesum ma pacar di Kost
RRI.co - Usai Ujian Nasional (UN), seorang siswi salah satu SMK di Pamekasan ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena diketahui berbuat mesum dengan pacarnya.

Bukannya pulang dan belajar untuk mempersiapkan diri mengikuti UN hari kedua, usai mengikuti Ujian Nasional hari pertama, NW, siswi SMK Negeri I Pamekasan asal Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan , justru pulang ke tempat kos pacarnya, SG 19 tahun, di Jalan Bahagia, Kelurahan Bugih, Pamekasan untuk berbuat mesum.

Akibatnya, NW yang masih menggunakan seragam sekolah lengkap dan SG pacarnya yang berstatus pengangguran itu langsung ditangkap dan diamankan ke kantor Satpol PP Pamekasan. Keduanya tampak tertunduk malu saat diturunkan dari mobil patroli Satpol PP. 

Kepala Satpol PP Pemkab Pamekasan, Willy Agusta Abdi Saputra mengatakan, bahwa keduanya sudah kerapkali dilaporkan warga melakukan perbuatan mesum di rumah itu. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan dan terus meminta kepada warga sekitar tempat kos SG, untuk terus memantau jika ada perbuatan yang meresahkan warga hingga pada akhirnya keduanya berhasil digerebek petugas.

“Di tempat itu sering dijadikan tempat mesum itu loh, kami akhirnya menindaklanjuti, tadi sudah A satu laporan dari warga bahwa ada siswi dengan seorang laki-laki masuk rumah, makanya anggota kami langsung bergerak dan kami gerebek lagi berduaan bermesra-mesraan yang bersangkutan, dibawa ke kantor Pol PP kami periksakan dan yang bersangkutan diminta membuat surat pernyataan,“ jelas Willy, Senin (16/4). 

Setelah diperiksa, keduanya mengaku tidak sempat melakukan hubungan badan layaknya suami-isteri. Kendati demikian, petugas Satpol PP Pemkab Pamekasan langsung memanggil pihak sekolah untuk memasrahkan siswi tersebut.

Sementara yang laki-laki masih ditahan di kantor Satpol PP Pemkab Pamekasan untuk diberikan pembinaan, sebelum diserahkan kepada pihak desa dan kedua orang tuanya. 

Sementara, sejumlah guru yang datang ke kantor Satpol PP untuk menjemput NW, enggan memberikan komentar terkait perbuatan tidak terpuji salah satu siswinya itu.

sumber :
http://unik-aneh.lintas.me/go/ 
Share this post :

PAPAN PENGUMUMAN

Statistik Blog

 
Support : dzulAceh | DownloadRPP | BerintaNanggroe
Copyright © 2015. SUARA PRIMA - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by dzulAceh
Proudly powered by Blogger